Proposal Skripsi Judul ANALISIS KAUSALITAS ANTARA NILAI TRANSAKSI INVESTOR ASING TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN MAKROEKONOMI SEBAGAI VARIABEL EKSOGEN PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003 – 2013

Sponsored Link
Ads[300x250]
Proposal Skripsi Judul ANALISIS KAUSALITAS ANTARA NILAI TRANSAKSI INVESTOR ASING TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN MAKROEKONOMI SEBAGAI VARIABEL EKSOGEN PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003 – 2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG - PROPOSAL SKRIPSI
Sejak terjadinya krisis moneter pada tahun 1998, perkembangan pasar modal di Indonesia sangatlah pesat, hal ini dikarenakan banyaknya perusahaan yang ada di Indonesia melakukan IPO (Initial Public Offering). Kegiatan IPO ini dilakukan karena merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapat dana atau tambahan modal adalah melalui pasar modal. Menurut Sudomo (1990) pasar modal merupakan pasar dimana diterbitkan serta diperdagangkannya surat-surat berharga jangka panjang, khususnya obligasi dan saham . Selain itu menurut Undang–Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal menyatakan bahwa Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Perdagangan surat berharga merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk menarik dana dari calon investor yang mana hal ini bertujuan untuk memperluas dan mengembangkan usahanya.
Bagi para investor dengan menginvestasikan dana yang dimilikinya ke instrumen–instrumen keuangan seperti obligasi, saham, dan sebagainya bisa menyebabkan penghasilan dari investor tersebut bertambah dari memanfaatkan return dari instrumen keuangan yang ada di pasar modal ini. Selain itu keuntungan yang didapat oleh perusahaan adalah mendapatkan dana segar dari masyarakat yang nantinya digunakan sebagai dana untuk pengembangan dan perluasan usaha
perusahaan. Dalam pasar modal sendiri terdapat beberapa insturmen–instrumen yang ada didalamnya. Menurut Samsul (2006), terdapat 5 instrumen keuangan yang diperdagangkan dalam pasar modal yaitu saham, obligasi, bukti right, bukti waran, dan produk turunan atau sering disebut dengan derivative.



Seiring berjalannya waktu, akses terhadap pasar modal ini sangat mudah untuk dicapai. Dengan semakin majunya teknologi yang ada dan dengan adanya globalisasi yang terjadi belakangan ini. Menurut Giddens (1989), globalisasi merupakan suatu proses dimana terjadi peningkatan rasa saling tergantung antar masyarakat dunia. Atau dengan kata lain, globalisasi adalah suatu proses dimana
seluruh negara di dunia bisa saling berkomunikasi dan bisa saling terhubung dengan mudah, ditambah dengan meningkatnya perkembangan teknologi yang sangat pesat sehingga hal tersebut menjadi salah satu faktor suksesnya globalisasi. Proposal Skripsi 

Selain terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat, globalisasi juga terjadi di pasar modal di Indonesia, hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya investor yang berdomilisi dari luar negeri yang ikut bertransaksi atau ikut menginvestasikan dana yang mereka miliki dibursa Indonesia atau yang sering kita kenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal menyebutkan dalam pasal 1 ayat 1 bahwa Penanaman modal atau Investasi
adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha diwilayah negara Republik Indonesia. Sedangkan investor asing juga dijelaskan dalam UU No.25 tahun 2007 pasal 1 ayat 6 menyatakan bahwa investor asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia .
Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI) komposisi kepemilikan efek atau saham antara investor asing dengan investor lokal di Indonesia sendiri mengalami perubahan, pada bulan Juni 2012 kepemilikan asing sebesar 54,04% sedangkan kepemilikan investor lokal sebesar 45,96% dan pada periode sebelumnya kepemilikan asing sebesar 55,35% dan kepemilikan investor lokal sebesar 44.65%. Dengan melihat data diatas bahwa telah terjadi perubahan yang mana kepemilikan asing menurun dan kepemilikan investor lokal meningkat walaupun secara keseluruhan investor asing masih mendominasi lantai bursa di Indonesia.
Di Indonesia sendiri para investor asing tertarik terhadap saham-saham yang masuk kedalam indeks LQ 45, dikarenakan pada saham yang masuk kedalam kategori indeks ini memiliki tingkat kapitalisasi yang cukup bagus sehingga saham LQ 45 ini merupakan saham yang tahan terhadap goncangan–goncangan perekonomian dunia yang kadang hal tersebut mengganggu saham lain yang
memiliki kapitalisasi kecil atau saham yang tidak masuk dalam kategori saham LQ 45.

Selengkapnya proposal skiripsi ini bisa anda download gratis di sini
Ads[300x250]